Rabu, 30 Desember 2015

Kumpulan puisi mbeling. Kocak!!











"man jadda wa jadda"

KUMPULAN PUISI MBELING

puisi buat pacarku
duhai pacarku,
yang pesek
sebetulnya ik enggak ngebet
sama situ
tapi apa daya
babemu kaya
nanti kita berbulan madu
pake corolla
ke neraka
        (Amin Subagio, Aktuil, Maret 1976)

Iklan Pasta Gigi

  Mengandung campuran ini itu
  Yang pasti gigi bisa putih
   
  Sayangnya iklan begini kurang sempurna
  Mbok yang sekalian sama sikat giginya gitu lho
  untuk supaya lebih jelasnya, atau apa repotnya
(Yudhis, Aktuil, no 168, 1975)

         Kesaksian di Hari Natal
 Ketika pipi kananku ditampar
 plak !
 kuturuti sabdamu, ya Bapak
 kuberikan pipi kiriku
 dan
 plak !
 duh, larane.
      (Tjiang Ham Biauw, Aktuil, Februari 1976)

     Buat Iin Suwarjo Sebelum Mandi
ceweku wangi baunya
wangi bau ceweku
wangi ceweku
ceweku
cewe
cewecewecewecewecewe
                                 ce
                                 we
                                  ce
                                 we
                                    c
                                    w
                                   c
                                 w
                                 w.c.
                                 w.c. bau c.w
                                 c.w. bau w.c
                                 cewe bau w.c
                                 ceweku bau w.c.
           (Remy Silado, Silado, Silado, 1972)

           
           DOA
              A
         AAAAAAA
     AAAAAAAAAAA
  AAAAAAAAAAAAAAA
           AMIN
           (Jeihan Top, Mei 1975) 

B U N Y I
    tiki tiki tiki tiki tiki
 bunyi hujan di atas genteng
    ziki ziki ziki ziki ziki 
 bunyi seks di atas ranjang
 niki niki niki niki niki
    echo
                (Remy Silado, Aktuil, 104, 1972)


PEREMPUAN
       habis manis
       sepahnya dibuang
       habis nangis
       maunya disayang
    (Sri Indarti S., Aktuial Desember 1973)

CINTAKU TATI
   cintaku tati
   cinta cinta
   tita tita
   tati tati
   ta-ti
   ta-ti
   ta-i
   tai
   t
   a
   i
   !          (Aktuil, 1972)

BARISAN S
Sastrawan salah saraf
  Sambil sarapan sabet sebat
  Santunya samar samar
  Sajaknya sarwa sasar
  Sakunya sandang seperak
  Sakitnya sekali
  Sawanan
                   (Aktuil, 1973)


  BARANGKALI TELAH KUSEKA  NAMAMU
Barangkali telah kuseka namamu
Dengan sol sepatu
Seperti dalam perang
Kuseka namamu



Barangkali kau telah menyeka bukan namaku
Barangkali aku telah menyeka bukan namamu
Barangkali kita malah tak pernah di sini
Hanya hutan, jauh di selatan,  hujan pagi
                  (Gunawan, Interlude, hal 9)

         SOPIR TAXI
Seandainya Tuhan tak ada
akan pergi ke mana
sopir taxi yang punya anak banyak
istrinya sakit, dan kontrak rumahnya habis?

Hanya pergi kepadaNya
rasanya urusan tidak selesai
Sopir itu harus selalu kerja dan  bersedih
sambil merasa kurang aman
sebab orang jahat, sering menghadang di 
jalan
             (Yudhis, Omong Kosong,hal 7)

         EPISODE 25 DESEMBER 1975
  hari ini makan enak-enak 
  makan sampai perut buncit-buncit
hari ini baju bagus-bagus
celana cutbray dasi kupu-kupu
dan jas model sayap burung pinguin
hari ini pesta pora
pesta sampai habis-habis
besok apa yang dimakan ?
tah tahu aku
           (Remy Silado, Aktuil, No 135, 1974) 

             NOSTALGIA
      makan bolu rasanya tahu
   minum bir rasanya air
      o, kampung halaman
   aku ada di rumah orang
   aku ingin pulang
   tapi tak punya uang
(Nanung, Aktuil, No. 187 Maret 1975)

KISS........MIA
Natrium, yudium, kalsium
dan sebagainya
tak kusuka
yang kusuka adalah mencium !
      (Yoppy O.L. Stop. November 1978) 

PENYAKIT TURUNAN

Habis makan
Kenyang.
  (Nhur Effendi A. Aktuil, Maret 1974)

AWAM
Di taman, banyak orang berciuman
Di warung, banyak orang ngutang rokok
Di pesta, banyak tangan colak-colek
Di kakus, banyak orang pada jongkok
Kesimpulannya: di mana-mana banyak
orang.
      (Omong Kosong, Hal. 36)

   BUAT PENYAIR TUA
Selamat istirahat
Buat kamu, ini kain kafan
Semoga cepat dirundung frustasi.
(Remy Silado, Aktuil, No. 127, 1973)

PUISI MAPAN INI
Mapan di papan
Gatel-gatel
Banyak kutu
Busuk.
(Gumilar S. Aktuil, No. 120, 1973)


Sastra pembongkar generasi kolot.
















PUISI MBELING

Dalam perkembangan dunia sastrawi di Indonesia, terdapat beberapa era. Era balai pusataka, era pujangga baru, era ’45 dan era ’66. Namun setelah era ’66 tidak muncul kembali sebuah era dimana jiwa sastrawi nya muncul lekat dan menimbulkan identitas. Hal ini menurut Sapardi Djoko Darmono terjadi karena tiadanya semacam tuntutan kepada sastrawan untuk mengikuti garis politik golongan tertentu sejak tahun 1966, memberikan kebebasan sastrawan dalam mencipta. Pembaruan stilistika dan tematik juga menjadi tujuan penyair setelah tahun 1966.
Setelah tahun ’66 , muncul puisi ‘mbeling’ yang pertama kali dimuat dalam majalah “Aktuil” pada tahun 1972. Kata mbeling sendiri menurut para redaktur majalah diartikan sebagai “sikap nakal yang tahu aturan”. Tujuannya ialah untuk menghadirkan atau menggerus nilai-nilai kaum tua yang dianggap sudah bokek, nilai-nilai seni tua yang dijlimitkan dengan teori-teori yang sudah kaku. Puisi mbeling merupakan puisi pemberontakan terhadap puisi mapan yang hanya membicarakan awan, kuda, laut, padi dsb.
Hal-hal yang melatar belakangi puisi mbeling, pada waktu itu sesudah tahun ’66, minat para pemuda untuk menulis sangatlah besar tetapi majalah sastra amat terbatas jumlahnya sehingga puisi yang dikirimkan ke majalah sastra tidak dapat segera dimuat. Kepenyairan seseorang ditentukan oleh dapat atau tidaknya karya seorang penyair disiarkan dalam majalah sastra. Penyair mapan semakin mendapat tempat dalam perkembangan puisi Indonesia. Sedangkan, penyair muda semakin mendapat tekanan dari penyair mapan, mereka tidak dapat tampil karena terhalang penyair mapan.
Perkembangan puisi mbeling, pada tahun ’73 puisi mbeling berganti nama menjadi ”puisi lugu”, kata “lugu” diartikan sebagai sikap menerima apa adanya tanpa keterbatasan ruang dan waktu. Pada tahun ’75 kata “lugu” diubah menjadi “awam”, “awam” dimaksudkan untuk porsi kaum awam,  tujuannya mencapai kesenangan , kegembiraan dan rekreasi bagi orang awam. Sedangkan di majalah Stop, puisi mbeling disediakan rubrik yang dinamai “Soliloqui” dan menyebut puisi mbeling , puisi “setengah matang” kemudian berubah menjadi “remaja underground” berubah lagi menjadi puisi “underground”. Pada majalah Yunior, puisi mbeling disebut puisi-puisi cinta.
Puisi mbeling lebih digemari oleh masyarakat luas daripada puisi yang serius. Bagi masyarakat luas, puisi mbeling mempunyai daya pikat yang besar. Puisi mbeling tidak sulit untuk dipahami, masalah yang diungkapkan bukan masalah pelik. Kelakar, caci-maki, hal-hal yang jorok, main-main yang diungkapkan dalam puisi tersebut lebih memikat.
Puisi mbeling juga sudah masuk dalam ranah pembicaraan yang serius. Dalam pertemuan sastrawan II pada tahun 1974, puisi mbeling banyak disinggung oleh Muhammad Ali dan Wing Karjo. Pada tahun 1975 Dewan Kesenian Jakarta memberikan kesempatan pada penyair muda untuk membacakan karyanya di Taman Ismail Marzuki.
Berikut unsur-unsur puisi Mbeling:
1.      Bahasa
Bahasa yang dipergunakan dalam puisi mbeling adalah bahasa yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Kata-kata yag berasal dari bahasa daerah sering dijumpai dalam puisi mbeling, bahkan bahasa asing juga ikut digunakan (bahasa inggris, perancis dll).
Contoh :
“Puisi buat pacarku”
Duhai pacarku,
Yang pesek
Sebetulnya ik enggak ngebet
Sama situ
Tapi apa daya
Babemu kaya
Nanti kita berbulan madu
Pake corolla
Ke neraka.
(Amin Subagio, Aktuil, Maret 1976)

2.      Bentuk
Bait dan baris dalam puisi mbeling tampak kurang teratur dibandingkan dengan puisi serius. Dalam puisi mbeling jarang dijumpai puisi yang terbagi atas bait-bait yang jumlah lariknya sama. Penyusunan baris yang menimbulkan kesan kerapian bentuk jarang dijumpai.
Contoh:
“Doa”
DOA
A
AAAAAAA
AAAAAAAAAAA
AAAAAAAAAAAAAAA
AMIN
            (Jeihan, Top, Mei 1975)

3.      Persajakan
Dalam puisi mbeling rima dan ritme tidak mendapat banyak perhatian, karena puisi mbeling diciptakan secara spontan atau serta merta. Bagi mereka menciptakan puisi bukanlah pekerjaan yang sulit, yang dipentingkan kesertamertaan, keluguan dan keakraban. Akrab dalam arti bahasa mengucapkannya tidak terlalu asing dan mudah dipahami pembaca.


Contoh:
“Perempuan”
Habis manis
Sepahnya dibuang
Habis nangis
Maunya disayang
(Sri Indarti S.  Aktuil, Desember 1973)

4.      Gaya Bahasa
Dibanding dengan puisi serius, puisi mbeling lebih prosais. Puisi mbeling menggunakan bahasa yang lugas. Ungkapan, perbandingan dan lambang yang rumit jarang dijumpai. Memahami dan menikmati puisi mbeling tidak sesulit memahami dan menikmati puisi serius. Pembaca tidak perlu bersusah payah menafsirkan ungkapan, perbandingan atau lambang agar dapat memahami dan menikmatinya.
Contoh:
“Barangkali telah kuseka namamu”
Barangkali telah kuseka namamu
Dengan sol sepatu
Seperti dalam perang
Kuseka namamu

5.      Tema
Puisi ini menyajikan aneka ragam persoalan. Segala hal dapat disajikan menjadi puisi mbeling oleh penyair. Mereka tidak terlalu memilih dan menentukan persoalan yang dituangkan dalam puisinya. Bagi mereka tidak ada hal yang tabu untuk dijadikan puisi mbeling. Sesuatu hal yang biasanya dianggap kesopanan tidak boleh disebut-sebut, dengan nakalnya dijadikan puisi oleh penyair mbeling. Tidak ada yang puitis dan tidak puitis. Yang terpenting dapat memancing senyum, tertawa dan reaksi spontan lainnya. Yang penting ialah tanggapan pembaca pada saat membaca puisi itu, perkara sesudah itu dijadikan bungkus kacang atau dibuang, bukan soal bagi mereka.
Contoh:
“KISS....MIA”
Natrium, yodium, kalsium
Dan sebagainya
Tak kusuka
Yang kusuka adalah mencium
(Yoppy O.L. Stop. November 1978)


Minggu, 19 April 2015

KALA “TIMUR” MULAI LUNTUR

Di bagian timur dunia, tersebutlah sebuah Negara yang disesaki pulau-pulau yang jumlahnya ribuan. Pulau-pulau yang cantik rupanya. Negara tersebut boleh dibilang kaya akan segalanya. Sehingga patut kiranya muncul sebuah pernyataan “Gemah ripah loh jinawi” atau lagu dari Koes Plus yang menggambarkan betapa megah alam dari negeri ini :

“ Bukan lautan tapi kolam susu”
“ Kail dan jala cukup menghidupimu”
“ Tiada badai tiada topan kau temui”
“ Ikan dan udang menghampiri dirimu”
“ Orang bilang tanah kita tanah surga”
“ Tongkat kayu dan batu jadi tanaman”

            Yup, Negara ini adalah Negara Indonesia. Sebuah Negara kepulauan yang kaya akan budaya, kaya akan penduduknya, kaya agamanya, kaya suku-nya, bahkan hampir semua sumber daya alam di dunia ini ada di Indonesia. Wah.. hebat bukan? Kita semestinya bangga namun, malah sebaliknya kita bungkam membisu tanpa kebanggaan. Indonesia memang kaya namun, nyatanya dengan kekayaan tersebut Indonesia belum mampu menyejahterakan rakyatnya. Dari dulu hingga sekarang tetap berlabel Negara berkembang.

            Kalau kita mau berpikir, pasti ada yang salah dengan sistem Negara ini. Namun, kali ini kita tidak akan menyoroti dari sistem, tapi kita akan menggunakan kacamata budaya. Nah.. jika apa yang salah di negeri ini dilihat dari kacamata budaya maka, kesalahan bangsa ini adalah mulai menanggalkan budaya ketimuran itu sendiri. Apa sih budaya ketimuran itu? Budaya ketimuran ini adalah identitas asli dari bangsa Indonesia yang meliputi salah satunya adalah aspek kejujuran. Ya, pada millenium ini Indonesia telah kehilangan jiwa jujur maka pantas rasanya KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) kemudian mencetuskan dengan slogannya “Berani Jujur Hebat” ini menunjukkan Indonesia kritis kejujuran. Namun, bukan berarti semua orang Indonesia itu tidaklah jujur, ada kok yang jujur (Cuma segelintir).

            Lalu apa sih yang menyebabkan bangsa Indonesia kehilangan jati diri ketimurannya?
Beberapa faktor yang mempengaruhi adalah : tuntutan ekonomi, pengaruh budaya barat melalui globalisasi, dan yang paling fundamental adalah lemahnya iman seseorang terhadap Yang Maha Kuasa. Maka dari masalah yang pelik ini dicetuskanlah sebuah Negara “Jancukers” yang dasar negaranya adalah budaya “Jancuk”. Negara ini diciptakan oleh mbah sujiwo tejo dengan tujuan mengenalkan budaya “Jancuk” bukan kebiasaan “Jancuk”. Itu artinya, “Jancuk” adalah representasi dari keterusterangan. Sujiwo tejo melihat bangsa ini terlalu munafik maka Sujiwo tejo menawarkan budaya “Jancuk” untuk menumbuhkan budaya ketimuran sebagai anti klimaks dari kemunafikan.

            Hingga akhirnya, penulis mengajak para pembaca, mari jadi bangsa yang jujur, bangsa yang terus terang. Jika A katakanlah A meski itu menyakiti. Mari tinggalkan budaya yang kelihatan sopan dan santun tapi nyatanya mengajarkan sebuah kemunafikan dan kebohongan.

Sabtu, 18 April 2015

KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN
NAIK SEPEDA MOTOR BERDUA DAN SENDIRIAN
part 1.


Sepeda motor merupakan salah satu sarana transportasi yang mudah dan gampang di jumpai di sekitar kita, utamanya di negara Indonesia yang mayoritas penduduknya menggunakan sepeda motor. Di semua kalangan di aktivitas nya pasti tidak terlepas dari sepeda motor, mulai dari anak sekolah, bapak-bapak, ibu-ibu, para banci, balita juga (yang nulis lagi nge-fly :)). Begitu sentralnya sepeda motor sebagai moda transportasi sehingga menyebabkan kemacetan di ibu kota kita tercinta. Akibatnya berbagai produsen sepeda motor berlomba-lomba menghasilkan produk yang terkini dan tercanggih. Namun sepeda motor sebagai moda transportasi yang umum digunakan bukan berarti tidak punya problem, salah satu masalah yang sering berkaitan dengan sepeda motor adalah kehabisan bensin hahaha, gue bercanda, yang aku maksud adalah tingkat kecelakaan yang di alami sepeda motor lebih banyak kasusnya daripada moda transportasi yang lain. Tapi tenang, kita hari ini tidak akan membahas hal itu semua, itu sekadar salam tempel aja hahaha (belagu).

Di kehidupan per-sepeda motoran kita pasti pernah yang namanya naik sepeda motor together dan alone. Dari kedua hal tersebut pasti masing-masing punya kelebihan dan kekurangan. Nah.. aku disini mau ng-share itu, ter-untuk bagi loe pade.

NAIK SEPEDA MOTOR SENDIRIAN

KEUNTUNGAN :
1. Kamu bisa seenaknya sendiri mau ngapa-ngapain, nggak harus jaim. misalnya kamu mau ngupil, kan nggak malu jadinya hahahaha.
2. Kamu bisa nge-lamun sesuka hatimu, atau nyanyi-nyanyi nggak jelas.
3. Kamu bisa ngebut, and nggak harus peduli ama goyangan sepeda motormu karena bisa kamu kendaliin dengan mudah dan goyangan sepeda motormu lincah banget bro.
4. Loe bisa hangout kemana pun loe mau.

KEKURANGAN :
1. Loe bakalan mudah jadi incaran para begalers. sumpah loe harus hati-hati bro
2. Kadang loe juga bakalan kesepian, apalagi jika loe JOMBLO lebih parah lagi jika loe JONES
3. Terus kalo loe misalnya nge-langgar lalu lintas nggak ada temennya, nggak ada yang bisa di jadiin teman duka hahaha.

Cukup sekian dulu ya dulur.. Gaes..
Bersambung....